Rakhel Syafila
Beutiful Time
Achmedireza
Tsunami Aceh 26 Desember 2004
Aceh dan Tsunami
Pada Tanggal 26 Desember 2004 pukul 07.58 WIB telah terjadi gempa bumi berkekuatan 8,9 Skala Richter. Gempa ini berpusat di 3.05 LU-94.85 BT (BMG, Press Release) dan menimbulkan gelombang Tsunami disepanjang perairan Pantai Barat NAD, sebagian Pantai Timur NAD, sebagian Pantai Timur Sumatera Utara, dan pulau-pulau di perairan Barat Aceh dan Sumatera Utara. Daerah yang mengalami kerusakan paling parah akibat gelombang tsunami adalah Meulaboh, disusul Banda Aceh, Aceh Besar dan Aceh Jaya. Daerah-daerah tersebut berada paling dekat dengan pusat gempa di pantai Barat Aceh.
Peristiwa naas ini menjadikan perhatian semua pihak, tidak sedikit negara dan tokoh-tokoh pimpinan negara besar dan maju juga NGO internasional/nasional, menyampaikan bela sungkawa dan mengunjungi NAD untuk menyaksikan dari dekat dampak dan korban Gempa dan Tsunami yang memakan korban jiwa ratusan ribu serta korban materi yang mencapai puluhan triliun rupiah. Segera setelah itu, puluhan negara menyampaikan dukungan untuk membantu pembangunan kembali NAD dengan menyisihkan dana yang berasal dari anggaran negara masing-masing, perorangan, dan lembaga-lembaga sosial (NGO) serta kemanusiaan. mereka telah banyak memberikan bantuan kepada masyarakat korban bencana, baik berupa bantuan kebutuhan dasar maupun upaya untuk mengurangi/menghilangkan trauma yang dialami masyarakat korban.
Pelaksanaan program pengembangan masyarakat ini berbasis kepada partisipasi masyarakat lokal (Community Base). Dalam proses pelaksanaannya pola pendekatannya dilandaskan pada prinsip partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas. Sehingga peran warga menjadi lebih dikedepankan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Pada saat yang sama, pola pelaksanaan kegiatan juga mencoba menciptakan kesamaan persepsi, pemikiran antara unsur pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat, pelaku ekonomi lokal dan lembaga sosial masyarakat yang ikut serta dalam membangun Aceh tercinta ini. Melalui pola dan pendekatan ini, diharapkan semua unsur yang terlibat dapat saling bersinergi dan memiliki visi yang sama dalam proses pembangunan secara terencana dan berkelanjutan.